CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 13 September 2013

Jumat, 12 April 2013

Rabu, 20 Maret 2013

Minggu, 16 September 2012

Kamis, 23 Agustus 2012

Seorang petani Skotlandia mendengar jeritan minta tolong yg datang dari semak belukar dekat rumahnya. Segera dia berlari ke arah suara itu dan menemukan seorang anak laki-2 sdg berjuang keluar dari lumpur hidup yg hampir menenggelamkan sel uruh tubuhnya. Dgn sigap petani itu menolong anak itu keluar dari lumpur hidup itu. Keesokan harinya ayah anak itu berkunjung ke rumah si petani dan menawarkan sejumlah hadiah sebagai balas jasa telah menolong anaknya. Dgn halus petani itu menolak tawaran saudagar kaya itu. Sementara mereka berbicara, saudagar kaya itu melihat anak laki-2 si petani sdg berdiri dekat pintu. Saudagar itu lalu menawarkan utk menyekolahkan anak tsb. Petani itu menerima tawaran itu dan memasukkan anaknya di sekolah kedokteran St. Mary di London. Di kemudian hari anak petani itu yg bernama Alexander Flemming tercatat dlm sejarah sebagai org yg berhasil menemukan antibiotik Penicillin. Beberapa tahun kemudian anak saudagar kaya itu berada dlm keadaan kritis krn terserang radang paru Pneumonia. Tetapi beruntung nyawa anak saudagar kaya itu selamat berkat obat Penicillin yg dimakannya. Di kemudian hari anak saudagar kaya itu menjadi Perdana Menteri Inggris yg sangat terkenal, namanya adalah Winston Churchill. Cerita di atas menyampaikan pesan : Tidak ada kebetulan dlm hidup ini. TUHAN-lah yg telah mengatur dan menuntun langkah kita krn TUHAN punya rencana yg besar dlm hidup kita. Kita hrs belajar utk selalu menabur atau berinvestasi dlm hidup ini. Petani itu menabur KEBAIKAN & Saudagar itu menabur BERKAT. Di kemudian hari keduanya menuai dari apa yg mereka tabur. Bukan hanya mereka, tetapi juga anak-2 mereka. mari kita terus menabur KEBAIKAN & BERKAT dgn tdk jemu-2, Tuhan sendiri yg akan memampukan kita sesuai rancanganNYA yg besar. ♥ Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ ♥

Minggu, 19 Agustus 2012

Jumat, 10 Agustus 2012

Kamis, 09 Agustus 2012

Senin, 20 Februari 2012


..:: Kisah Siput dan Katak ::..


Ada seekor siput yg selalu memandang sinis terhadap katak.

Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari,
Sedangkan saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."

Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki kesulitan dan penderitaan-nya masing-masing, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."

Dan seketika itu , ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka,
siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang...


Akhirnya siput baru sadar... ternyata cangkang yg di milikinya bukan merupakan suatu beban...
tetapi adalah kelebihannya...

Pesan cerita :
Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain.
keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan...

Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki,hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri...


ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.

Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ kita semua.


..:: TIGA KARUNG BERAS ::..


Kisah ini adalah kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang anak laki-laki.

Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggallah ibu dan anak laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki listrik.

Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang anak.

Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah menengah atas.
Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.

Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg beras untuk dibawa kekantin sekolah.

Sang anak mengerti bahwa ibuya tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan membantu mama bekerja disawah".

Ibunya mengelus kepala anaknya dan berkata :
"Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali tetapi kamu harus tetap sekolah.
Jangan khawatir, kalau mama sudah melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu.
Cepatlah pergi daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".

Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah, mamanya menampar sang anak tersebut.

Dan ini adalah pertama kalinya sang anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga kesekolah.

Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.

Tak berapa lama, dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.

Pengawas yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini isinya campuran beras dan gabah.

Jadi kalian kira kantin saya ini tempat penampungan beras campuran".
Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.

Awal Bulan berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin.
Ibu pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong tersebut dan melihat.
Masih dengan alis yang mengerut dan berkata:
"Masih dengan beras yang sama".

Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata :

"Tak perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang dimasak tidak bisa matang sempurna.
Selanjutnya kalau begini lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" .

Sang ibu sedikit takut dan berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini, jadi bagaimana?

Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras?".

Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani berkata apa-apa lagi.

Awal bulan ketiga, sang ibu datang kembali kesekolah.
Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".

Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas tersebut dan berkata:
"Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat dari mengemis".

Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah mengeras dan membengkak.

Sang ibu tersebut menghapus air mata dan berkata:
"Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam.

Anakku sangat mengerti kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah.
Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."

Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah.
Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.

Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat pergi ke kampung sebelah untuk mengemis.
Sampai hari sudah gelap pelan-pelan kembali ke kampung sendiri.
Sampai pada awal bulan semua beras yang terkumpul diserahkan ke sekolah.

Pada saat sang ibu bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir, kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata:
"Bu sekarang saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan untuk keluarga ibu."

Sang ibu buru- buru menolak dan berkata:
"Jangan, kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya.

Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu bisa menjaga rahasia ini."

Akhirnya masalah ini diketahui juga oleh kepala sekolah.
Secara diam-diam kepala sekolah membebaskan biaya sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun.

Setelah tiga tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing hua dengan nilai 627 point.

Dihari perpisahan sekolah, kepala sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk utama.
Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang.
Yang lebih aneh lagi disana masih terdapat tiga kantong beras.

Pengawas sekolah tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang mengemis beras demi anaknya bersekolah.

Kepala sekolah pun menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata :
"Inilah sang ibu dalam cerita tadi."
Dan mempersilakan sang ibu tersebut yang sangat luar biasa untuk naik ke atas mimbar.

Anak dari sang ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya menuntun mamanya berjalan keatas mimbar.

Sang ibu dan sang anakpun saling bertatapan.
Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya.

Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata: "Oh Mamaku....."


Inti dari Cerita ini adalah:
Pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang masa, sepanjang jaman dan sepanjang kenangan"

Inilah kasih seorang mama yang terus dan terus memberi kepada anaknya, tak mengharapkan kembali dari sang anak.

Hati mulia seorang mama demi menghidupi sang anak, berkerja tak kenal lelah dengan satu harapan sang anak mendapatkan kebahagian serta sukses dimasa depannya.

Mulai sekarang, katakanlah kepada mama dimanapun mama kita berada dengan satu kalimat:

" Terimakasih Mama.. Aku Mencintaimu, Aku Mengasihimu.. selamanya".


ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.
♍ay "GOD" дŁщąÿs Bless.¥ou & M€.


..:: PERBEDAAN PANDANGAN ::..

Sebuah ilustrasi mengenai perbedaan pandangan.

Ada seorang penambang akhirnya berhasil menemukan emas dalam jumlah sangat banyak, hingga ia dengan rajin mengambil emas tersebut tanpa memperdulikan hal yang lain.
Terus dan terus, hingga ia meninggal dan naik ke surga. Penambang ini masih dalam kondisi memegang tas emasnya erat-erat, saat ada malaikat berpapasan dengannya, malaikat itu pun heran dan bertanya, mengapa ia membawa aspal di tasnya.

”Ini bukan aspal, ini emas.” kata si penambang sambil memegangi tasnya.

Malaikat itu pun berkata, ”Memang di bumi, benda itu disebut emas, tapi di sini benda itu adalah bahan dasar pembuat jalan.”
Perbedaannya begitu jauh!

Terkadang apa yang kita anggap berharga, ternyata bagi Tuhan adalah sesuatu yang tidak berarti.

Manusia juga sering mempeributkan masalah harta dan kedudukan selama di bumi, namun apakah kedudukan dan harta itu dapat membawa kita masuk surga?

Perhatikanlah bagaimana kita hidup, bijaklah untuk melihat mana yang penting dihadapan Tuhan.

Belajarlah untuk bertanya selalu, bagaimana pendapat-Nya, pemikiran-Nya, maupun rencana-Nya, agar kita bisa bertumbuh mengenal Pribadi-Nya dan sejalan dengan-Nya.

Sesuaikan konsep kita dengan konsep Tuhan dan jadikanlah diri kita kaya dalam arti yang sesungguhnya!

ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.

Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ kita semua.


-oOo- NILAI SEIKAT KEMBANG -oOo-

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum.
Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan.
Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah
sopir itu berkata,
"Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil
itu? Tolonglah Pak,karena para dokter mengatakan
sebentar lagi beliau akan meninggal!"

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan itu sambil berkata,
"Saya Ny. Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda.
Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya.
Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda.
Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk
berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya."

"O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu?
Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda.
Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu
di pusara anak Anda." jawab pria itu.

"Apa, maaf?" tanya wanita itu dengan gusar.

"Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang.

Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin
yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih.
Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka
dapat menikmati keindahan dan keharuman
kembang-kembang itu, Nyonya," jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar
sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi.
Apakah Anda masih ingat saya?
Saya Ny. Steven.
Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat
yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu.

Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal.

Ketika saya secara langsung mengantarkan
kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo,
kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia.

Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya
bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang
memulihkan saya!"

******
Jangan pernah mengasihani diri sendiri,
karena mengasihani diri sendiri akan membuat kita
terperangkap di kubangan kesedihan.

Ada prinsip yang mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu dengan menolong orang lain
sesungguhnya kita menolong diri sendiri.

ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.

Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ kita semua.