CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 06 Februari 2010

-- Dari KECELAKAAN dirubah menjadi KEMULIAAN --

“Jawab YESUS: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (Yohanes 9:3).

Pada tahun 1818 di Prancis, Louis, 9 tahun, sedang duduk sambil memperhatikan ayahnya bekerja. Sang ayah adalah pembuat pelana kuda dan anaknya itu senang memperhatikan ayahnya bekerja. “Suatu saat, ayah,“ kata Louis, “Aku akan menjadi pembuat pelana kuda, seperti ayah.”

“Mengapa tidak memulai sekarang saja?” Kata ayahnya sambil mengambil selembar kulit, menggambarkan sebuah pola di atasnya, dan diberikan kepada anaknya. “Sekarang, ambillah martil dan landasannya, ikuti pola di atasnya. Hati-hatilah, jangan sampai tanganmu kena palu!”

Dengan gembira anak ini mulai melakukan pekerjaannya. Ketika ia mulai memukul-mukulnya tiba-tiba palunya terlepas dan mengenai matanya. Ia kehilangan penglihatannya saat itu juga. Tak lama kemudian, mata yang satunya juga mengalami kebutaan. Kini ia mengalami kebutaan total.

Beberapa tahun kemudian, Louis duduk di halaman rumahnya ketika temannya memberikan sebuah biji cemara. Sambil memegang dan meraba-raba biji itu, Louis mendapatkan ide yang cemerlang. Dari ide itu ia mulai menciptakan huruf-huruf timbul yang dapat dikenali melalui rabaan tangan. Itulah awal terciptanya huruf Braille yang membuka harapan baru bagi para tunanetra untuk dapat membaca. Dan anak yang mendapatkan kecelakaan itu adalah Louis Braille.

Saudara, Allah dapat berkarya dalam hidup kita melalui sebuah tragedi, kecelakaan, atau musibah. Kita mudah putus asa bila musibah menimpa kita. Kita menganggap hidup kita tidak berarti lagi. Tetapi pikirkan kecelakaan yang menimpa Louis Braille. Bila saat itu Louis putus asa dan ia tidak mempunyai semangat hidup. Bila saja ia mengurung dirinya di dalam kamar - tenggelam dalam penyesalan yang dalam, maka namanya tidak akan dikenang sebagai pencipta huruf Braille. Perhatikan juga perkataan YESUS kepada murid-murid-Nya tentang orang buta yang dijumpai-Nya. Tuhan tidak berkata, “Kasihan, kasihan…..”? Tetapi Ia berkata “……. pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (ay. 3).

Renungan:
Apabila Anda sedang menghadapi kasus yang sama - mengalami musibah dan kecelakaan yang membuat Anda seperti menjadi manusia yang tidak berarti, cacat misalnya, janganlah kecewa dan putus asa, sebab Allah sanggup melakukan hal-hal yang besar dalam hidup Anda. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Kecacatan adalah alat bagi Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya.


TUHAN Memberkati Anda Sekalian