CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Sabtu, 28 Februari 2009

Christian Cartoons

These are nice, I have never seen Christian Cartoons before, enjoy...








Jumat, 27 Februari 2009

Hadapi Kematian : Bocah 9 dan 7 Tahun Menikah

Hadapi Kematian : Bocah 9 Dan 7 Tahun Menikah

Hidup Jayla Cooper, 9, tinggal menghitung pekan, karena penyakit leukemia yang menggerogoti tubuh mungilnya. Namun gadis cilik itu menghadapi kematian secara luar biasa. Ia menikahi bocah pengidap penyakit yang sama.

Jayla menikahi Jose Grigss, yang dua tahun lebih muda, Minggu (22/2). Mungkin banyak yang mempertanyakan keputusan dua bocah itu . Namun, menilik latar belakang kehidupan mereka, orang akan melihat alasan yang tragis. Jayla dan Jose mencoba mencecap sedikit kebahagiaan sebelum ajal datang.

Pernikahan Jayla dan Jose berlangsung Minggu (22/2) di Grapevine , Texas . Rencana pernikahan ini disusun dalam waktu kurang dari satu minggu. Pernikahan berlangsung khidmat. Pengantin perempuan yang berpakaian putih-putih berjalan di sepanjang altar, menghampiri pengantin pria menunggunya.
Jayla didampingi ibunya, Jerrod Cooper.

Saat berdiri berdampingan, keduanya pun resmi dinyatakan sebagai “teman untuk selamanya”. Detik-detik ini cukup mengharukan bagi Jayla, setelah ia diberitahu hidupnya tinggal beberapa minggu lagi. Pernikahan ini menjadi perayaan kehidupan dan persahabatan di antara keduanya.

“Saya mencintainya dan momen ini penting artinya bagi saya. Ini merupakan hal yang tidak ingin terlewatkan begitu saja atau hanya bisa dibayangkan,” ujar Jayla bahagia.

Baik Jayla dan Jose didiagnosa menderita leukemia dua tahun yang lalu. Keduanya sering bertemu saat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Medis Anak-Anak di Dallas. Kondisi Jose lebih baik dibanding Jayla, ia berangsur-angsur membaik. Sedangkan Jayla tidak.

“Kami tidak pernah menyangka akan menikahkan Jayla di usianya yang masih menginjak sembilan tahun. Namun ia mengajarkan pada kami bagaimana cara mencintai satu sama lain dan tabah dalam menghadapi apapun,” ujar Lisa.

Kedua keluarga mempelai dan rekan-rekannya larut dalam pesta perayaan pernikahan Jayla dan Jose.

“Jose mengerti apa yang akan terjadi. Ia tahu Jayla akan pergi ke tempat yang lebih baik,” ungkap Charla Griggs, ibu Jose.

Orangtua Jose mengaku senang memiliki menantu seperti Jayla, karena ia ikut menyemangati Jose dalam proses penyembuhannya.

“Jayla bisa membawa perubahan dan membuka diri Jose. Sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Ia kini menjadi sosok yang cerah, bahagia dan bisa menerima keadaan,” timpal Lawrence Griggs, ayah Jose.

Mengingat waktu Jayla tinggal sebentar lagi, pihak keluarga berusaha menikmati setiap menit bersamanya. Orangtua Jayla berusaha memenuhi segala keinginannya.

“Saya akan memberikannya dan terus memberikannya. Saya tidak tahu apa lagi yang bisa saya lakukan untuknya. Ia baru berusia sembilan tahun,” ujar Lisa berkaca-kaca.

Lisa mengaku tak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Di satu sisi ia bahagia, namun di sisi lain ia sangat sedih karena sebentar lagi putrinya akan pergi untuk selama-lamanya. Sehingga ia akan manfaatkan waktu yang tersisa. Tak ketinggalan ia berpesan pada para orangtua dimanapun berada.

“Tunjukkan pada anak-anak, Anda mencintai mereka setiap saat dalam hidup ini. Karena Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi kemudian,” ujar Lisa.

Para orangtua akan mengantar Jose dan Jayla ke Great Wolf Lodge untuk berbulan madu.[sry/ais]