..:: MENABUR ANGIN ::..
Seorang kakek tinggal di sebuah panti jompo.
Kelima anaknya yang semuanya sudah berkeluarga hampir tidak pernah mengunjunginya.
Bahkan ia juga tidak mengenal sebagian dari cucunya.
Tetapi ia sadar, itu adalah buah yang ditaburnya dulu.
Sewaktu muda ia tidak pernah memperhatikan orangtuanya.
Ia meninggalkan anak-anak dan istrinya, dan menikah lagi dengan wanita lain yang lebih muda.
Padahal, ketika itu sang istri tengah mengandung anak kelima.
Tidak heran kalau sekarang ia menuai sikap antipati dari anak-anaknya.
Kakek itu pun hanya bisa menyesali perbuatan-perbuatannya di masa lalu.
Dosa memang seperti bumerang, bisa berbalik menghancurkan diri sendiri.
Hal itulah yang dialami oleh umat Israel, seperti dalam Alkitab.
Mereka memberontak kepada Tuhan; melakukan tindakan yang tercela di mata Tuhan, menyembah berhala, dan tidak mengindahkan perintah Tuhan.
Mereka seumpama orang yang "menabur angin", akibatnya mereka "menuai puting beliung" (Hosea 8:7).
Dengan kata lain, karena dosa-dosa mereka di masa lalu, mereka kemudian menuai kesulitan demi kesulitan, penderitaan demi penderitaan.
Ini pelajaran buat kita, betapa pentingnya menjaga diri dari berbuat dosa.
Betul, karena kasih Allah yang begitu besar, selalu tersedia pengampunan-Nya atas kita.
Namun demikian, kita tidak boleh lupa bahwa kita juga tetap harus menanggung akibat dari setiap dosa yang telah kita berbuat.
Maka, dengan kita berusaha menjaga diri dari dosa,
itu sebetulnya kita tengah berbuat baik pada diri sendiri.
JANGAN MENABUR ANGIN, KALAU TIDAK INGIN
MENUAI BADAI.
ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.
Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ kita semua.
Sabtu, 11 Februari 2012
Posted by Bennyphilly at 15.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar