CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Senin, 20 Februari 2012


..:: Lidah Kecil = Kekuatan Besar ::..


“Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.”
(Yakobus 1 : 26)



Saat terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Kondraty Ryleyev, Rusia berada dibawah kepemimpinan
Tsar Nicolas I.

Singkat cerita, Tsar berhasil meredamkan hal itu dan menangkap Kondraty Ryleyev.
Saat itu masih berlaku hukum gantung dan hal ini yang diberlakukan terhadap Ryleyev, namun saat eksekusi dilakukan tali gantungan itu tiba-tiba putus, sehingga Ryleyev pun selamat dari hukuman tersebut.

Pada masa itu kalau ada kejadian luar biasa seperti ini, dianggap sebagai tanda bahwa sang terhukum sebenarnya adalah orang yang tidak bersalah.

Tsar pun mengikuti kepercayaan itu, ia mengampuni si pemberontak.


Ryleyev pun merasa dirinya ”di atas angin” sambil berkata, "Lihat, di pemerintahan ini sama sekali tidak ada yang betul.
Bahkan, membuat simpul tali pun tidak becus!"


Mendengar hal ini, Penguasa Rusia itu pun menjawab, ”Mari kita buktikan bahwa ucapannya tidak benar.”
dan Ryleyev pun naik ke tiang gantungan untuk ke dua kalinya.
Kali ini dia benar-benar tergantung.

Sebenarnya, jika ia bisa mengekang perkataannya maka seharusnya dia masih berada dalam pengampunan dan tidak perlu menghadapi tiang gantungan untuk kedua kalinya, namun karena ia tidak dapat mengendalikan lidahnya itu, akhirnya kematian adalah upahnya.

Berapa banyak dari kita yang sering menyesali ucapan kita,
karena saat perkataan keluar dari mulut kita ada sebuah pertengkaran terjadi, ada hati yang terluka atau sebuah kesalah pahaman terjadi?

Jadi, kita perlu berhati-hati dengan setiap perkataan yang keluar dari mulut ini, karena apa yang sudah terlanjur keluar tidak dapat ditarik kembali.

ĤäĽЄĽüΎαĤ † Amin.

Ťūhα̲̅η ♍εmβεя̥ќα̲̅ƫɪ̍̊ kita semua.

0 comments: